Bakti Sosial Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Massal Gratis

Bakti Sosial Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis 

di Shelter Rumah singgah ODHA WPA Turen

Masalah stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA) masih menjadi hambatan. ODHA yang sering diidentikkan kelompok atau kumpulan `orang-orang nakal` yang berperilaku buruk dan layak di kucilkan oleh masyarakat. Hal ini berbanding terbalik dengan trend kejadian kasus HIV-AIDS saat ini yang lebih banyak diderita oleh ibu rumah tangga. Rata-rata ibu rumah tangga ini adalah hanya korban, yang sehari-hari tidak tahu apa-apa dan nyaris bukan orang-orang nakal yang dipersepsikan oleh masyarakat sekitar tentang HIV-AIDS. Mereka tertular virus HIV karena suami mereka meninggal yang sebagian besar suami mereka bekerja diluar kota dan TKI sehingga pulang-pulang mereka bawa virus HIV tersebut.  

Untuk itu Yayasan Cahaya Kasih Peduli Warga Peduli AIDS (WPA) Turen yang bekerja sama dengan Klinik NU Talok Turen dan Mahasiswa Ners STIKes Kepanjen tahun 2018 mengadakan Bakti sosial Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis pada hari Kamis, 1 November 2018 mulai jam 09.00 kepada Masyarakat sekitar khususnya warga Madyorenggo Talok dan sekitarnya. Kegiatan ini disupport dr.Saji Purboretno selaku Founder Obat-obatan dan Tim Klinik NU Talok serta di fasilitasi Puskemas Turen.

CEO Yayasan CAKAP WPA Turen Tri Nurhudi Sasono,M.Kep. menyampaikan bakti sosial pemeriksaan dan pengobatan gratis ini diikuti oleh kurang lebih 74 orang yang sebagian besar warga tetangga sekitar shelter rumah singgah di Madyorenggo Talok Turen. Tujuan kegiatan ini sebagai upaya sosialisasi pencegahan HIV-AIDS di tengah masyarakat dan mengkampanyekan ikrar antistigma dan diskriminasi terhadap ODHA yang ada di tengah masyarakat. 

Selain itu, Ketua Rombongan Ners Alfan Wahyudha ,S.Kep. mengatakan, kegiatan semacam ini penting untuk terus dilakukan guna menghilangkan paradigma masyarakat luas tidak melakukan stigma diskriminasi terhadap ODHA dan khususnya bagi mahasiswa keperawatan Ners sebagai wahana pengalaman pembelajaran klinik terhadap penyakit HIV-AIDS, maupun pengalaman pemeriksaan dan pengobatan pada umumnya dari sisi Pelayanan Kesehatan.